Senin, 21 Mei 2012

Dasar dasar Routing

1. Routing IP
Routing IP adalah subjek yang penting untuk dimengerti, karena ia menyangkut semua  router  dan  konfigurasi-konfigurasi  yang  menggunakan  IP. Routing  IP  adalah  proses  memindahkan  paket  dari  satu  network  ke  network  lain menggunakan router-router. Lihat Gambar 1. Kita harus memahami perbedaan  antara routing protocol dan routed protocol.  Sebuah  routing  protocol  digunakan  oleh  router  untuk  secara  dinamis menemukan   semua   network   di   sebuah   internetwork,   dan   memastikan   bahwa semua  router  memiliki  routing  table  yang  sama.  Pada  dasarnya  sebuah  routing protocol  menentukan  jalur  (path)  yang  dilalui  oleh  sebuah  paket  melalui  sebuah internetwork. Contoh dari routing protocol adalah RIP, IGRP, EIGRP, dan OSPF.

Gambar 1. Routed dan Routing protokol



Setelah semua router mengetahui tentang semua network,sebuah routed protokol dapat digunakan untuk mengirimkan data user (paket) melalui jaringan yang sudah ada.Routed protokol ditugaskan ke sebuah inteface dan menentukan metode pengiriman paket.Contoh dari routed protokol adalah IP dan IPX. Lihat Gambar 2.

Gambar 2 Contoh pertukaran data protokol routing RIP dan IGRP.

2 Dasar-dasar routing
Setelah kita menciptakan sebuah internetwork dengan mengkoneksikan WAN  dan  LAN  ke  sebuah  router,kita  akan  perlu  untuk mengkonfigurasi alamat network logikal, seperti alamat IP, untuk semua host pada internetwork sehingga mereka dapat berkomunikasi melalui internetwork tersebut. Istilah routing digunakan untuk proses   pengambilan sebuah paket dari sebuah alat  dan mengirimkannya  melalui network  ke alat  lain di  sebuah network yang berbeda. Router tidak peduli atau tidak memperhatikan tentang host, router hanya memperlihatkan tentang network dan jalur terbaik ke setiap network. Alamat network logikal dari host tujuan digunakan untuk menyampaikan paket ke sebuah network melalui sebuah network yang routed (network yang terhubung ke satu atau beberapa network melalui satu atau beberapa route), kemudian alamat

hardware dari host digunakan untuk mengirimkan paket dari router ke host tujuan yang benar. Jika network   kita tidak memiliki router,maka jelas kita tidak melakukan routing.Router melakukan routing lalu lintas data ke semua network di internetwork. Agar kita bisa melakukan routing paket, sebuah router  harus mengetahui paling sedikit hal-hal berikut :
  1. Alamat tujuan.
  2. Router-router   tetangga   (neighbor   routers)   dari   mana   sebuah   router   bias mempelajari tentang network remote.
  3. Route yang mungkin ke semua network remote.
  4. Route terbaik untuk setiap network remote.
  5. Bagaimana menjaga dan memverifikasi informasi routing.

Router   mempelajari   tentang   network-network   remote   dari   router-router tetangga   atau   dari   seorang   administrator.   Router   kemudian   akan   membuat sebuah  routing  table  yang  menggambarkan  bagaimana  menemukan  network- network  remote.  Jika  sebuah  network  terhubung  secara  langsung  maka  router sudah  tahu  bagaiamana  menghubungi  network  itu.  Jika  sebuah  network  tidak terhubung  secara  langsung  router  harus  mempelajari  bagaimana  cara  mencapai network  remote  tersebut  dengan  dua  cara  menggunakan  routing  statis,  yang berarti   sseorang   harus   mengetikkan   dengan   tangan   tentang   semua   lokasi network ke routing table atau melalui apa yang disebut routing dinamis. Pada   routing   dinamis   sebuah   protokol   pada   satu   router   berkomunikasi dengan  protokol  yang  sama  yang  bekerja  di  router  tetangga.  Router  kemudian akan saling melakukan update tentang semua network yang mereka ketahui dan menempatkan informasi tersebut ke routing table. Jika suatu perubahan terjadi di network,  maka  protokol  routing  dinamis  secara  otomatis  akan  memberitahukan semua   router   tentang   apa   yang   terjadi.   Jika   routing   statis   digunakan,   maka seorang administrator bertanggung jawab untuk melakukan update semua perubahan  tersebut,  secara  manual  ke  semua  router.  Biasanya,  pada  sebuah network   yang   besar   digunakan   sebuah   kombinasi   dari   routing   dinamis   dan routing statis.

Tabel 1. memperlihatkan perbandingan antara kecepatan dan keamanan dan ketergantungan pada konfigurasi device-nya.


11.3 Routing statis
Routing   statis   terjadi   jika   kita   secara   manual   menambah   route-route   di routing  table  dari  setiap  router.  Terdapat  pro  dan  kontra  terhadap  routing  statis, tetapi itu juga berlaku untuk semua proses routing Routing statis memiliki keuntungan-keuntungan berikut:
Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router,yang berarti kita mungkin dapat membeli router yang lebih murah daripada jika kita menggunakan routing dinamis.

Tidak ada bandwidth  yang digunakan di antara  router, yang berarti kita mungkin dapat menghemat uang untuk link WAN

Routing statis menambah  keamanan,  karena  administrator dapat memilih untuk mengizinkan akses routing ke network tertentu saja.Routing statis memiliki kerugian-kerugian berikut :
Administrator  harus  benar-benar  memahami  internetworking  dan  bagaimanasetiap router dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasi router dengan benar.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Simple Design by Insight © 2009