Tampilkan postingan dengan label Kuliah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kuliah. Tampilkan semua postingan

Selasa, 31 Juli 2012

JAVA API (repost)

Ada tiga jenis Bahasa Pemrograman Java Application Programming Interfaces (API) :
  • inti resmi Java API, yang terdapat dalam JDK atau JRE , dari salah satu edisi dari Java Platform . Ketiga edisi dari Java Platform adalah Java ME (Micro edition) , Java SE (Standard edition) , danJava EE (Enterprise edition) .
  • resmi API opsional yang dapat didownload secara terpisah. Spesifikasi API ini didefinisikan sesuai dengan Spesifikasi Jawa Request (JSR), dan kadang-kadang beberapa API ini yang kemudian dimasukkan dalam API inti dari platform (contoh yang paling terkenal dari jenis ini adalah swing ).
  • tidak resmi API, yang dikembangkan oleh pihak ketiga, tetapi tidak berhubungan dengan JSRs.
Pihak ketiga dapat dengan bebas mengimplementasikan spesifikasi JSR untuk sebuah API resmi (bahkan untuk API inti dari bahasa), memberikan bahwa mereka menyesuaikan diri dengan Teknologi Kompatibilitas Kit (TCK) untuk JSR ini (TCK adalah paket tes yang memeriksa kesesuaian implementasi untuk JSR). Hasil kebebasan ini adalah bahwa API resmi banyak memiliki implementasi yang lebih dari Sun implementasi Referensi (RI).
Nah, berikut ini adalah laporan praktikum pengenalan JAVA API

Read more

Dasar Java

 Pemrograman dengan Java

Java sebagai salah satu bahasa pemrograman baru menjanjikan banyak kemudahan bagi programer junior maupun senior. Tutorial ini akan membawa Anda mengenal lebih jauh bahasa ini melalui pembahasan konsep model perancangan dan petunjuk sederhana penggunaannya.

Apakah Java?

Java adalah bahasa pemrograman berorientasi objek yang dikembangkan oleh Sun Microsystems sejak tahun 1991. Bahasa ini dikembangkan dengan model yang mirip dengan bahasa C++ dan Smalltalk, namun dirancang agar lebih mudah dipakai dan ­platform independent, yaitu dapat dijalankan di berbagai jenis sistem operasi dan arsitektur komputer­­. Bahasa ini juga dirancang untuk pemrograman di Internet sehingga dirancang agar aman dan portabel.

Platform Independent

Platform independent berarti program yang ditulis dalam bahasa Java dapat dengan mudah dipindahkan antar berbagai jenis sistem operasi dan berbagai jenis arsitektur komputer. Aspek ini sangat penting untuk dapat mencapai tujuan Java sebagai bahasa pemrograman Internet di mana sebuah program akan dijalankan oleh berbagai jenis komputer dengan berbagai jenis sistem operasi. Sifat ini berlaku untuk level source code dan binary code dari program Java. Berbeda dengan bahasa C dan C++, semua tipe data dalam bahasa Java mempunyai ukuran yang konsisten di semua jenis platform. Source code program Java sendiri tidak perlu dirubah sama sekali jika Anda ingin mengkompile ulang di platform lain. Hasil dari mengkompile source code Java bukanlah kode mesin atau instruksi prosesor yang spesifik terhadap mesin tertentu, melainkan berupa bytecode yang berupa file berekstensi .class. Bytecode tersebut dapat langsung Anda eksekusi di tiap platform yang dengan menggunakan Java Virtual Machine (JVM) sebagai interpreter terhadap bytecode tersebut.
JVM sendiri adalah sebuah aplikasi yang berjalan di atas sebuah sistem operasi dan menerjemahkan bytecode program Java dan mengeksekusinya, sehingga secara konsep bisa dianggap sebagai sebuah interpreter. Proses pengeksekusian program Java dapat dilukiskan seperti di Gambar 1. Dengan cara ini, sebuah program Java yang telah dikompilasi akan dapat berjalan di platform mana saja, asalkan ada JVM di sana.
Kompiler dan interpreter untuk program Java berbentuk Java Development Kit (JDK) yang diproduksi oleh Sun Microsystems. JDK ini dapat didownload gratis dari situs java.sun.com. Interpreter untuk program Java sendiri sering juga disebut Java Runtime atau Java Virtual Machine. Interpreter Java, tanpa kompilernya, disebut Java Runtime Environment (JRE) dapat didownload juga di situs yang sama. Untuk mengembangkan program Java dibutuhkan JDK, sementara jika hanya ingin menjalankan bytecode Java cukup dengan JRE saja. Namun untuk mengeksekusi applet (sebuah bytecode Java juga) Anda biasanya tidak perlu lagi mendownload JRE karena browser yang Java-enabled telah memiliki JVM sendiri.

Library

Selain kompiler dan interpreter, bahasa Java sendiri memiliki library yang cukup besar yang dapat mempermudah Anda dalam membuat sebuah aplikasi dengan cepat. Library ini sudah mencakup untuk grafik, desain user interface, kriptografi, jaringan, suara, database, dan lain-lain.

OO

Java adalah bahasa pemrograman berorientasi objek. Pemrograman berorientasi objek secara gamblang adalah teknik untuk mengorganisir program dan dapat dilakukan dengan hampir semua bahasa pemrograman. Namun Java sendiri telah mengimplementasikan berbagai fasilitas agar seorang programer dapat mengoptimalkan teknik pemrograman berorientasi objek.
Sedikit perbandingan tambahan dengan bahasa C dan C++, Java banyak mewarisi konsep orientasi objek dari C++ namun dengan menghilangkan aspek-aspek kerumitan dalam bahasa C++ tanpa mengurangi kekuatannya. Hal ini mempermudah programer pemula untuk mempelajari Java namun mengurangi keleluasaan programer berpengalaman dalam mengutak-atik sebuah program. Di balik kemudahan yang ditawarkan Java, luasnya fasilitas library Java sendiri membuat seorang programer membutuhkan waktu yang tidak singkat untuk dapat menguasai penggunaan library-library tersebut.

Memulai Pemrograman Java

Untuk membuat program Java, seperti telah disebutkan sebelumnya, Anda membutuhkan JDK. Proses instalasi JDK tersebut sangat mudah dan tidak membutuhkan pengetahuan tertentu. Namun untuk menggunakannya Anda perlu melakukan beberapa penyesuaian dengan sistem operasi Anda. Umumnya yang perlu Anda lakukan adalah memasukkan path ke direktori JDK Anda ke setting path pada sistem operasi Anda. Misalkan direktori JDK Anda adalah C:\jdk1.4 maka pada Windows 98 Anda cukup menambahkan baris perintah SET PATH=C:\jdk1.4\bin pada file autoexec.bat Anda. Untuk Windows NT/2000/XP Anda cukup menambahkan direktori C:\jdk1.4\bin pada variabel path di System Environment. Caranya: klik kanan ikon My Computer, pilih Properties. Kemudian pilih tab Advanced. Lalu klik tombol Environment Variables, cari variabel path, kemudian tambahkan path direktori JDK Anda ke dalam variabel tersebut. Untuk Linux, tambahkan baris perintah SET CLASSPATH=(direktori jdk Anda) ke file profile Anda. Untuk mencoba JDK, ketikkan perintah java dan javac pada shell prompt (atau DOS Command Prompt). Jika perintah tersebut sudah dikenali maka program java atau javac akan menampilkan sintaks penggunaan. Untuk kemudahan dan berbagai fasilitas tambahan Anda dapat menggunakan Integrated Development Environment (IDE) untuk bahasa Java seperti Visual Café dari Symantec atau JBuilder dari Borland.
Urutan langkah-langkah yang harus Anda lakukan untuk membuat sebuah program Java sederhana adalah:
  1. Membuat source code program dengan editor teks apapun. Ingat, file tersebut harus berekstensi .java dan case sensitive.
  2. Mengkompile source code dengan perintah javac. Misalnya: javac HelloWorld.java. Jika berhasil, hasilnya adalah file bytecode berakhiran .class.
  3. Mengeksekusi bytecode dengan perintah java. Parameter dari perintah ini adalah nama file hasil kompilasi tanpa ekstensi .class. Contoh: java HelloWorld.

Source Code

Berikut kode untuk HelloWorld.java:
public class HelloWorld
{
    public static void main(String[] args) 
    {
        System.out.println("Apa Kabar Dunia?");
    }
}
Dan ini sebuah contoh lain, yaitu applet sederhana untuk menampilkan teks di applet. Sebutlah file ini bernama HelloWorldApplet.java:
import java.awt.Graphics;

public class HelloWorldApplet extends java.applet.Applet
{
    public void paint(Graphics g) 
    {
        g.drawString("Apa Kabar Dunia?", 5, 25);
    }
}
Secara gamblang dapat diperhatikan bahwa struktur kedua program sangat mirip, dan hanya berbeda dalam konteks eksekusi. Kedua program ini akan dibahas lebih lanjut setelah kita membahas cara mengkompile dan mengeksekusi program tersebut.
Perlu diingat bahwa bahasa Java bersifat case sensitive, sehingga Anda harus memperhatikan penggunaan huruf besar dan kecil. Selain itu penulisan source code program tidak harus memperhatikan bentuk tertentu, sehingga Anda bisa saja menuliskan semua baris source code tersebut dalam satu baris asal Anda tidak lupa membubuhkan tanda titik koma (;), atau menuliskan tiap kata dalam satu baris tersendiri. Namun dianjurkan Anda mengikuti layout seperti pada contoh agar program Anda mudah dibaca dan dimengerti.

Kompilasi

Setelah kedua file disave dengan nama HelloWorld.java dan HelloWorldApplet.java, kita akan mengkompile kedua program tersebut dengan perintah:
prompt> javac HelloWorld.java
prompt> javac HelloWorldApplet.java
Perlu diperhatikan bahwa direktori aktif Anda saat ini adalah direktori tempat Anda meletakkan file-file program tersebut. Anda tetap dapat mengkompile program Anda dari direktori berbeda dengan perintah:
prompt> javac (direktori program)/namafile.java
Setelah perintah ini selesai, Anda akan melihat bahwa telah tercipta dua buah file .class, yaitu bytecode hasil kompilasi source code kita.

Sintaks Program

Sekarang kita akan mencoba membahas elemen-elemen dalam kedua source code tersebut.
Pada awal Listing 2 kita menemukan perintah import. Pada tahap awal ini Anda perlu mengetahui bahwa pernyataan tersebut hanya berfungsi mempermudah penulisan metode atau dalam bahasa pemrograman lain disebut prosedur atau fungsi. Jadi Anda hanya perlu menulis Graphics sebagai pengganti java.awt.Graphics, karena kita telah mengimpor java.awt.Graphics.
Kemudian di masing-masing listing terdapat pernyataan public class. Pernyataan ini adalah pernyataan pembuka sebuah kelas. Kelas sendiri digunakan untuk menciptakan objek. Ingat bahwa Java berorientasi objek. Kata public di depannya berfungsi agar kelas tersebut dapat diakses oleh semua program lain. Untuk saat ini anggaplah objek sebagai suatu item yang dapat dimanipulasi oleh sebuah program. Dalam Listing 2 terdapat tambahan kata extends. Hal ini berarti kelas yang kita buat akan mewarisi sifat-sifat dari kelas yang kita extends. Dengan kata lain kita menjadikan kelas yang kita extends sebagai himpunan bagian dari kelas kita buat.
Kemudian kita menemukan baris pernyataan public static void main(String[] args) dan public void paint(Graphics g). Keduanya adalah pernyataan pembuka sebuah metode. Metode sendiri adalah kumpulan pernyataan untuk melakukan suatu tugas tertentu dalam kelas. Keduanya sebenarnya mempunyai fungsi yang sama namun dalam konteks yang berbeda. Dalam setiap aplikasi harus ada sebuah metode yang bernama main yang akan dieksekusi pertama kali saat program tersebut dieksekusi. Sementara dalam applet, metode yang pertama kali akan dieksekusi ketika applet diload adalah paint. Kata public di depannya mempunyai fungsi yang sama dengan kata public yang ada di depan baris permulaan kelas. Namun nantinya Anda akan menemukan juga bentuk lain seperti private dan protect yang akan kita bahas nanti.
Pada Listing 1 terdapat kata static pada pernyataan pembuka metode main. Hal ini berarti metode main tidak mengubah atau menggunakan objek yang diciptakan oleh kelas tersebut, sehingga dapat dikatakan berdiri sendiri dan tidak terikat dengan objek. Dalam metode main dalam aplikasi, parameternya adalah selalu String[] args, di mana args hanyalah sebuah nama dari objek array dari String. Array ini nantinya akan berisi parameter-parameter yang diberikan user sebagai argumen command line. Sementara Anda tidak perlu mengerti mengenai parameter tersebut, cukup diingat bahwa bentuk metode main harus selalu demikian.
Kemudian di dalam kedua metode pada kedua listing tersebut, kita menemukan sebuah pernyataan. Anda tentu dapat saja meletakkan lebih dari satu pernyataan dalam sebuah metode. Setiap pernyataan dalam sebuah metode dipisahkan oleh titik koma dan akan dieksekusi satu persatu. Kedua pernyataan pada listing ternyata memanggil sebuah metode lain yaitu metode println dan paint. Tentunya dapat Anda perhatikan bahwa untuk memanggil sebuah metode diperlukan tiga komponen yaitu:
  1. Objek yang ingin kita pakai. Dalam hal ini objek System.out dan Graphics g.
  2. Nama metode yang ingin kita pakai. Dalam hal ini println dan paint.
  3. Sepasang tanda kurung yang berisi informasi tambahan yang diperlukan oleh metode yang dipanggil, yaitu parameter.
Dalam Listing 1, pernyataan System.out.println("Apa Kabar Dunia?"); berarti carilah objek out dalam kelas System kemudian panggil metode println dari objek out dengan parameter berupa string "Apa Kabar Dunia?". Sedang dalam Listing 2, pernyataan g.drawString("Apa Kabar Dunia?", 5, 25); berarti carilah objek g kemudian panggil metode drawString pada objek g dengan parameter "Apa Kabar Dunia?”, 5, 25);.

Eksekusi

Setelah selesai membahas sintaks dasar Java dalam kedua listing, selanjutnya kita akan mencoba mengeksekusi kedua program ini. Untuk program pertama yang berupa aplikasi biasa, kita tinggal mengetikkan perintah java HelloWorld pada prompt dan pesan Apa Kabar Dunia? akan tampil di layar (atau mungkin di tempat lain, bergantung sistem operasi Anda). Sedangkan untuk applet kita mesti membuat sebuah file HTML sebagai pembungkus—atau pemanggilnya. Berikut diberikan contoh file HTML untuk membungkus applet yang kita buat.
<HTML>
  <HEAD>
    <TITLE>Coba Applet</TITLE>
  </HEAD>
  <BODY>
    <APPLET CODE="HelloWorldApplet.class" WIDTH=150 HEIGHT=25>
    </APPLET>
  </BODY>
</HTML>
Beri nama helloword.html dan simpanlah di direktori yang sama dengan lokasi file-file .java dan .class sebelumnya. Untuk mengeksekusi applet kita cukup membuka file HTML tersebut di browser yang Java-enabled atau mengetikkan perintah appletviewer namafile.html di prompt.
Read more

Senin, 21 Mei 2012

Virtual Private Network






VPN adalah singkatan dari virtual private network, yaitu Sebuah cara aman untuk mengakses local area network yang berada pada jangkauan, dengan menggunakan internet atau jaringan umum lainnya untuk melakukan transmisi data paket secara pribadi, dengan enkripsi Perlu penerapan teknologitertentu agar walaupun menggunakan medium yang umum, tetapi traffic (lalu lintas) antar remote-site tidak dapat disadap dengan mudah, juga tidak memungkinkan pihak lain untuk menyusupkan traffic yang tidak semestinya ke dalam remote-site.
Menurut IETF, Internet Engineering Task Force, VPN is an emulation of [a]


private Wide Area Network(WAN) using shared or public IP facilities, such as the Internet or
private IP backbones.VPN merupakan suatu bentuk private internet yang melalui public network

(internet), dengan menekankan pada keamanan data dan akses global melalui internet.
Hubungan ini dibangun melalui suatu tunnel (terowongan) virtual antara 2 node.

adalah suatu jaringan privat (biasanya untuk instansi atau kelompok tertentu) di dalam jaringan internet (publik), dimana jaringan privat ini seolah-olah sedang mengakses jaringan lokalnya tapi menggunakan jaringan public
VPN adalah sebuah koneksi Virtual yang bersifat privat mengapa disebut demikian karena pada dasarnya jaringan ini tidak ada secara fisik hanya berupa jaringan virtual dan mengapa disebut privat karena jaringan ini merupakan jaringan yang sifatnya privat yang tidak semua orang bisa mengaksesnya. VPN Menghubungkan PC dengan jaringan publik atau internet namun sifatnya privat, karena bersifat privat maka tidak semua orang bisa terkoneksi ke jaringan ini dan mengaksesnya. Oleh karena itu diperlukan keamanan data
Konsep kerja VPN pada dasarnya VPN Membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai penghubung antar PC. Jika digambarkan kira-kira seperti ini
internet <—> VPN Server <—-> VPN Client <—-> Client
bila digunakan untuk menghubungkan 2 komputer secara private dengan jaringan internet maka seperti ini: Komputer A <—> VPN Clinet <—> Internet <—> VPN Server <—> VPN Client <—> Komputer B
Jadi semua koneksi diatur oleh VPN Server sehingga dibutuhkan kemampuan VPN Server yang memadai agar koneksinya bisa lancar.
lalu apa sih yang dilakukan VPN ini?? pertama-tama VPN Server harus dikonfigurasi terlebih dahulu kemudian di client harus diinstall program VPN baru setelah itu bisa dikoneksikan. VPN di sisi client nanti akan membuat semacam koneksi virtual jadi nanti akan muncul VPN adater network semacam network adapter (Lan card) tetapi virtual. Tugas dari VPN Client ini adalah melakukan authentifikasi dan enkripsi/dekripsi.
Nah setelah terhubung maka nanti ketika Client mengakses data katakan client ingin membuka situs www.google.com. Request ini sebelum dikirimkan ke VPN server terlebih dahulu dienkripsi oleh VPN Client misal dienkripsi dengan rumus A sehingga request datanya akan berisi kode-kode. Setelah sampai ke server VPN oleh server data ini di dekrip dengan rumus A, karena sebelumnya sudah dikonfigurasi antara server dengan client maka server akan memiliki algorith yang sama untuk membaca sebuah enkripsi. Begitu juga sebaliknya dari server ke Client.
Keamanan Dengan konsep demikian maka jaringan VPN ini menawarkan keamanan dan untraceable, tidak dapat terdeteksi sehingga IP kita tidak diketahui karena yang digunakan adalah IP Public milik VPN server. Dengan ada enkripsi dan dekripsi maka data yang lewat jaringan internet ini tidak dapat diakses oleh orang lain bahkan oleh client lain yang terhubung ke server VPN yang sama sekalipun. Karena kunci untuk membuka enkripsinya hanya diketahui oleh server VPN dan Client yang terhubung. Enkripsi dan dekripsi menyebabkan data tidak dapat dimodifikasi dan dibaca sehingga keamananya terjamin. Untuk menjebol data si pembajak data harus melalukan proses dekripsi tentunya untuk mencari rumus yang tepat dibutuhkan waktu yang sangat lama sehingga biasa menggunakan super computing untuk menjebol dan tentunya tidak semua orang memiliki PC dengan kemampuan super ini dan prosesnya rumit dan memakan waktu lama, agen-agen FBI atau CIA biasanya punya komputer semacam ini untuk membaca data-data rahasia yang dikirim melaui VPN.
Apakah Koneksi menggunakan VPN itu lebih cepat????? Hal ini tergantung dari koneksi antara client dengan VPN server karena proses data dilakukan dari VPN otomatis semua data yang masuk ke komputer kita dari jaringan internet akan masuk terlebih dahulu ke VPN server sehingga bila koneksi client ke VPN server bagus maka koneksi juga akan jadi lebih cepat. Biasanya yang terjadi adalah penurunan kecepatan menjadi sedikit lebih lambat karena harus melewati 2 jalur terlebih dahulu temasuk proses enkripsi. VPN ini bisa digunakan untuk mempercepat koneksi luar (internasional) bagaimana caranya???
misal kita punya koneksi lokal (IIX) sebesar 1mbps dan koneksi luar 384kbps kita bisa menggunakan VPN agar koneksi internasional menjadi sama dengan koneksi lokal 1mbps. Cara dengan menggunakan VPN Lokal yang diroute ke VPN Luar
internet <—->VPN Luar<—>VPN lokal <—>Client
mengapa model jaringan ini bisa lebih cepat sebab akses ke jaringan luar dilakukan oleh VPN luar lalu kemudian diteruskan oleh VPN lokal nah kita mengakses ke jaringan lokal yang berarti kecepatan aksesnya sebesar 1mbps. Tentunya diperlukan VPN dengan bandwith besar agar koneksinya bisa lancar.
Read more

Dasar dasar Routing

1. Routing IP
Routing IP adalah subjek yang penting untuk dimengerti, karena ia menyangkut semua  router  dan  konfigurasi-konfigurasi  yang  menggunakan  IP. Routing  IP  adalah  proses  memindahkan  paket  dari  satu  network  ke  network  lain menggunakan router-router. Lihat Gambar 1. Kita harus memahami perbedaan  antara routing protocol dan routed protocol.  Sebuah  routing  protocol  digunakan  oleh  router  untuk  secara  dinamis menemukan   semua   network   di   sebuah   internetwork,   dan   memastikan   bahwa semua  router  memiliki  routing  table  yang  sama.  Pada  dasarnya  sebuah  routing protocol  menentukan  jalur  (path)  yang  dilalui  oleh  sebuah  paket  melalui  sebuah internetwork. Contoh dari routing protocol adalah RIP, IGRP, EIGRP, dan OSPF.

Gambar 1. Routed dan Routing protokol



Setelah semua router mengetahui tentang semua network,sebuah routed protokol dapat digunakan untuk mengirimkan data user (paket) melalui jaringan yang sudah ada.Routed protokol ditugaskan ke sebuah inteface dan menentukan metode pengiriman paket.Contoh dari routed protokol adalah IP dan IPX. Lihat Gambar 2.

Gambar 2 Contoh pertukaran data protokol routing RIP dan IGRP.

2 Dasar-dasar routing
Setelah kita menciptakan sebuah internetwork dengan mengkoneksikan WAN  dan  LAN  ke  sebuah  router,kita  akan  perlu  untuk mengkonfigurasi alamat network logikal, seperti alamat IP, untuk semua host pada internetwork sehingga mereka dapat berkomunikasi melalui internetwork tersebut. Istilah routing digunakan untuk proses   pengambilan sebuah paket dari sebuah alat  dan mengirimkannya  melalui network  ke alat  lain di  sebuah network yang berbeda. Router tidak peduli atau tidak memperhatikan tentang host, router hanya memperlihatkan tentang network dan jalur terbaik ke setiap network. Alamat network logikal dari host tujuan digunakan untuk menyampaikan paket ke sebuah network melalui sebuah network yang routed (network yang terhubung ke satu atau beberapa network melalui satu atau beberapa route), kemudian alamat

hardware dari host digunakan untuk mengirimkan paket dari router ke host tujuan yang benar. Jika network   kita tidak memiliki router,maka jelas kita tidak melakukan routing.Router melakukan routing lalu lintas data ke semua network di internetwork. Agar kita bisa melakukan routing paket, sebuah router  harus mengetahui paling sedikit hal-hal berikut :
  1. Alamat tujuan.
  2. Router-router   tetangga   (neighbor   routers)   dari   mana   sebuah   router   bias mempelajari tentang network remote.
  3. Route yang mungkin ke semua network remote.
  4. Route terbaik untuk setiap network remote.
  5. Bagaimana menjaga dan memverifikasi informasi routing.

Router   mempelajari   tentang   network-network   remote   dari   router-router tetangga   atau   dari   seorang   administrator.   Router   kemudian   akan   membuat sebuah  routing  table  yang  menggambarkan  bagaimana  menemukan  network- network  remote.  Jika  sebuah  network  terhubung  secara  langsung  maka  router sudah  tahu  bagaiamana  menghubungi  network  itu.  Jika  sebuah  network  tidak terhubung  secara  langsung  router  harus  mempelajari  bagaimana  cara  mencapai network  remote  tersebut  dengan  dua  cara  menggunakan  routing  statis,  yang berarti   sseorang   harus   mengetikkan   dengan   tangan   tentang   semua   lokasi network ke routing table atau melalui apa yang disebut routing dinamis. Pada   routing   dinamis   sebuah   protokol   pada   satu   router   berkomunikasi dengan  protokol  yang  sama  yang  bekerja  di  router  tetangga.  Router  kemudian akan saling melakukan update tentang semua network yang mereka ketahui dan menempatkan informasi tersebut ke routing table. Jika suatu perubahan terjadi di network,  maka  protokol  routing  dinamis  secara  otomatis  akan  memberitahukan semua   router   tentang   apa   yang   terjadi.   Jika   routing   statis   digunakan,   maka seorang administrator bertanggung jawab untuk melakukan update semua perubahan  tersebut,  secara  manual  ke  semua  router.  Biasanya,  pada  sebuah network   yang   besar   digunakan   sebuah   kombinasi   dari   routing   dinamis   dan routing statis.

Tabel 1. memperlihatkan perbandingan antara kecepatan dan keamanan dan ketergantungan pada konfigurasi device-nya.


11.3 Routing statis
Routing   statis   terjadi   jika   kita   secara   manual   menambah   route-route   di routing  table  dari  setiap  router.  Terdapat  pro  dan  kontra  terhadap  routing  statis, tetapi itu juga berlaku untuk semua proses routing Routing statis memiliki keuntungan-keuntungan berikut:
Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router,yang berarti kita mungkin dapat membeli router yang lebih murah daripada jika kita menggunakan routing dinamis.

Tidak ada bandwidth  yang digunakan di antara  router, yang berarti kita mungkin dapat menghemat uang untuk link WAN

Routing statis menambah  keamanan,  karena  administrator dapat memilih untuk mengizinkan akses routing ke network tertentu saja.Routing statis memiliki kerugian-kerugian berikut :
Administrator  harus  benar-benar  memahami  internetworking  dan  bagaimanasetiap router dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasi router dengan benar.
Read more

Jumat, 18 Mei 2012

VLan

Rancangan network pada masa kini sangat berbeda jauh dengan rancangan network dimasa lalu, rancangan network di masa lalu berdasarkan pada colapsed backbone yaitu struktur network dimana semua alat menuju ke sebuah backbone yang sama. Rancangan network masa kini dicirikan dengan sebuah arsitektur yang lebih datar berkat adanya switch. Pertanyaannya adalah bagaimana membagi broadcast domain dalam sebuah internetwork switch yang murni? Caranya adalah dengan menciptakan sebuah Virtual Local Area Network (VLAN). Sebauah VLAN adalah pengelompokan logikal dari dari user dan sumber daya network yang terhubung ke port-port yang telah ditentukan secara administratif pada sebuah switch. Ketika seorang administrator membentuk VLAN-VLAN maka ia diberikan kemampuan untuk menciptakan broadcast domain yang lebih kecil di dalam internetwork switch layer 2, dengan cara memilih port-port yang berbeda pada switch untuk subnetwork yang berbeda pula. Sebuah VLAN diperlakukan seperti subnet atau Secara defaul, router membolehkan broadcast hanya broadcast domainnya sendiri, yang berarti frameframe yang dibroadcast pada sebuah network hanya di switch atau dialihkan diantara port-port yang dikelompokkan secara logikal di dalam VLAN yang sama. Dalam kondisi seperti ini sebuah router dapat tidak diperlukan ataupun masih diperlukan tergantung dari apa yang ingin dilakukan. Secara default semua host dalam sebuah VLAN tertentu tidak dapat berkomunikasi dengan host-host yang merupakan anggota VLAN yang lain, jadi jika diinginkan komunikasi antar VLAN bisa dilakukan maka diperlukan sebuah router.

DASAR-DASAR VLAN
Seperti tampak pada Gambar1, network-network switch layer 2 biasanya dirancang sebagai networknetwork yang flat atau datar, setiap paket broadcast yang ditransmisikan akan terlihat oleh setiap alat di network tidak tergantung apakah alat itu membutuhkan atau tidak. Jika PC 0 mengirimkan sebuah frame maka tersebut akan diforward ke semua end device (PC0-PC5) di dalam network di mana paket broadcast itu


berasal, tetapi switch-switch mem-forward paketpaket broadcast ke semua segmen. Alasan mengapa disebut network yang flat adalah karena networknetwork berada dalam satu broadcast domain, jadi bukan karena rancangan datar secara fisik. Jika pada gambar 1 diterapkan sebuah network swithch layer 2 maka frame hanya akan di forward kan ke host tujuan sehingga frame tidak akan terlihat oelh host lain dalam jaringan. Jadi keuntungan terbesar yang diperoleh dengan memiliki network switch layer 2 adalah ia menciptakan sebuah coallision domain sendiri-sendiri untuk setiap alat yang terhubung ke setiap port pada switch tersebut. Skenario ini membebaskan kita dari keterbatasan jarak ethernet sehingga sebuah wan yang lebih besar dapat dibuat. Tetapi setiap kemajuan baru biasanya akan diikuti dengan masalah baru juga, semakin besar jumlah user dan alat, semakin banyak broadcasr dan paket yang harus di tangani oleh sebuah switch, dan masalah yang lain nya adalah security atau keamanan. Keamanan menjadi faktor yang sangat penting karena di dalam internetwork switch layer 2, semua user secara default dapat melihat semua alat di network tersebut, dan kita tidak bisa menghentikan alat-alat tersebut untuk melakukan broadcasting atau menghentikan user untuk melakukan respon terhadap broadcast. Jika kondisinya seperti demikian maka pilihan keamanan hanya terrbatas pada menempatkan password pada server dan alat-alat di network. Tetapi akan berbeda jika kita menciptakan sebuah Virtula LAN (VLAN), banyak masalah yang bisa dipecahkan pada switching layer 2 dengan VLAN. Ada beberapa cara VLAN dalam menyederhanakan management network :

  1. Penambahan, perpindahan, dan perubahan network dilakukan dengan mengkonfigurasi sebuah port ke VLAN yang sesuai.
  2. Sekelompok user yang memerlukan keamanan yang tinggi dapat ditempatkan pada sebuah VLAN sehingga tidak user di luar VLAN tersebut yang dapat berkomunikasi dengan mereka.
  3. Sebagai pengelompokan logikal user berdasarkan fungsi, VLAN dapat dianggap independen dari lokasi fisikal atau geografisnya.
  4. VLAN dapat meningkatkan keamanan network
  5. VLAN-VLAN meningkatkan jumlah broadcast domain dan pada saat yang sama memperkecil ukurannya sendiri.


Mengapa Menggunakan VLAN?
1. Kontrol 
Kontrol Terhadap Broadcast Broadcast terjadi di semua protokol, tetapi seberapa sering terjadinya tergantung pada tiga hal berikut :

◦ Jenis protokol
◦ Aplikasi yang berkerja di internetwork
◦ Bagaimana layanan-layanan network digunakan

Aplikasi-aplikasi pada dewasa ini semakin banyak membutuhkan bandwith, terutama aplikasi-aplikasi multimedia yang menggunakan broadcast dan multicast secara ekstensif. Memastikan agar network disegmentasi atau dipisahkan dengan baik, untuk mengisolasi masalah di satu segmen dan menghindari penyebarannya ke network lain atau internetwork adalah sebuah keharusan. Cara melakukan ini adalah dengan strategi switching dan routing yang baik, yaitu dengan network switch murni dan lingkungan VLAN. Semua peralatan di sebuah VLAN adalah anggota dari broadcast domain yang sama dan menerima semua broadcast. Secara default, broadcast tidak akan dilewatkan pada pada port dari sebuah switch yang bukan merupakan anggota VLAN yang sama.

2. Keamanan
Administrator akan dapat memiliki kontrol ternhadap setiap port dan user dengan cara membuat VLAN dan menciptakan banyak kelompok broadcast, dengan demikian user tidak akan bisa lagi dengan leluasa untuk menghubungkan work station mereka kesembarang port pada swich dan memperoleh akses ke sumber daya network. Vlan juga dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan sumber daya nework dari user, switchswitch dapat dikonfigurasi untuk memberikan informasi ke sebuah stasiun managemen network jika ada akses-akses yang tidak diizinkan ke sumber daya network

3. Fleksibilitas dan Skalabilitas
Apakah perbedaan router dengan switch? Secara default switch membagi coallision domain sedangkan router membagi broadcast domain.







Sumber : wikipedia,irfan akber site (UGM)

Read more

Rabu, 09 Mei 2012

Mengenal IP versi 6


Saat ini untuk request IP address dilakukan melalui lembaga yang telah ditunjuk oleh IANA (Internet Assigned Numbers Authority) yang ditentukan berdasarkan wilayah, diantaranya adalah APNIC (Asia Pacific Network Information Center) yang khusus menangani request IP address untuk wilayah Asia Pasifik, diantaranya wilayah yang dilayani oleh APNIC adalah Indonesia. Organisasi serupa yang menangani kawasan
Amerika Utara, Amerika Selatan, Karibia, dan Afrika Sub Sahara adalah ARIN, sedangkan di Eropa, Timur Tengah, dan sebagian Afrika adalah RIPENCC. IP address yang bahasa awamnya bisa disebut dengan kode pengenal komputer pada jaringan/ Internet memang merupakan komponen vital pada Internet, karena tanpa IP address sudah pasti tidak akan dikenal Internet. Setiap komputer yang terhubung ke Internet setidaknya harus memiliki sebuah IP address pada setiap interfacenya dan IP address sendiri harus unik karena tidak boleh ada komputer/server/perangkat network lainnya yang menggunakan IP address yang sama di Internet. IP address adalah sederetan bilangan binary sepanjang 32 bit, yang dipakai untuk mengidentifikasi host pada jaringan. IP address ini diberikan secara unik pada masing-masing komputer/host yang tersambung ke internet. Packet yang membawa data, dimuati IP address dari komputer pengirim data, dan IP address dari komputer yang dituju, kemudian data tersebut dikirim ke jaringan. Packet ini kemudian dikirim dari router ke router dengan berpedoman pada IP address tersebut, menuju ke komputer yang dituju. Seluruh host/komputer yang tersambung ke Internet, dibedakan hanya berdasarkan IP address ini, jadi jelaslah bahwa tidak boleh terjadi duplikasi. Sehingga IP address ini dibagikan oleh beberapa organisasi yang memiliki otoritas atas pembagian IP address tersebut, seperti APNIC (Asia Pacific Network Information Center).
Pada IPv4 ada 3 jenis Kelas, tergantung dari besarnya bagian host, yaitu kelas A (bagian hostsepanjang 24 bit , IP address dapat diberikan pada 16,7 juta host) , kelas B (bagian host sepanjang 16 bit = 65534 host) dan kelas C (bagian host sepanjang 8 bit = 254 host ). Administrator jaringan mengajukan permohonan jenis kelas berdasarkan skala jaringan yang dikelolanya. Konsep kelas ini memiliki keuntungan yaitu : pengelolaan rute informasi tidak memerlukan seluruh 32 bittersebut, melainkan cukup hanya bagian jaringannya saja, sehingga besar informasi rute yang disimpan di router, menjadi kecil. Setelah address jaringan diperoleh, maka organisasi tersebut dapat secara bebas memberikan address bagian host pada masing-masing hostnya. Pemberian alamat dalam internet mengikuti format IP address (RFC 1166). Alamat ini dinyatakan dengan 32 bit (bilangan 1 dan 0) yang dibagi atas 4 kelompok (setiap kelompok terdiri dari 8 bit atau oktet) dan tiap kelompok dipisahkan oleh sebuah tanda titik. Untuk memudahkan pembacaan, penulisan alamat dilakukan dengan angka desimal, misalnya 100.3.1.100 yang jika dinyatakan dalam binary menjadi 01100100.00000011.00000001.01100100. Dari 32 bit ini berarti banyaknya jumlah maksimum alamat yang dapat dituliskan adalah 2 pangkat 32, atau 4.294.967.296 alamat. Format alamat ini terdiri dari 2 bagian, netid dan hostid. Netid sendiri menyatakan alamat jaringansedangkan hostid menyatakan alamat lokal host/router). Dari 32 bit ini, tidak boleh semuanya angka 0 atau 1 (0.0.0.0 digunakan untuk jaringan yang tidak dikenal dan 255.255.255.255 digunakan untuk broadcast). Dalam penerapannya, alamat internet ini diklasifikasikan ke dalam kelas (A-E). Alasan klasifikasi ini antara lain :

  • Memudahkan sistem pengelolaan dan pengaturan alamat-alamat.
  • Memanfaatkan jumlah alamat yang ada secara optimum (tidak ada alamat yang terlewat).
  • Memudahkan pengorganisasian jaringan di seluruh dunia dengan membedakan jaringan tersebut termasuk kategori besar, menengah, atau kecil.
  • Membedakan antara alamat untuk jaringan dan alamat untuk host/router.

Dalam arsitektur pengalamatannya alamat IPv6 mempunyai ukuran 128 bits yang artinya kira kira berjumlah 2^128 atau kira-kira 3,4 x 10^38 alamat. Namun perhitungan teori ini tidaklah sepenuhnya akurat karena adanya hirarki routing dan kenyataan bahwa pada akhirnya nanti sebuah alamat akan didelegasikan sebagai blok yang bersambung dan bukan sebagai tiap-tiap satuan alamat. 
Alamat IPv6 tersebut kira-kira akan terpotong setengahnya. Tidak akan pernah ada subnet yang memiliki 64 bit alamat signifikan atau lebih. Dari 128 bit tersebut hanya akan digunakan 64 bit untuk  routing global dan internal yang disebut sebagai routing prefix.  Sisa 64 bit dari alamatlah yang akan menunjukkan sebuah host pada suatu subnet yang disebut sebagai host identifier atau host id.

Alamat ini bisa direpresentasikan menjadi 8 segmen bilangan 16 bit dalam bilangan heksa antara 0×0000 s.d 0xffff misal : 
2001:d30:3:242:0000:0000:0000:1
Untuk penyederhanaan bisa dituliskan sebagai berikut :
2001:d30:3:242:0:0:0:1
atau, 
2001:d30:3:242::1

Untuk pendelegasian ke subnet biasanya akan dinyatakan dalam blok alamat yang dituliskan dalam blok alamat dengan panjang prefix tertentu dengan notasi CIDR seperti misalnya : 
2001:d30:3:240::/56

Alamat IPv6 ini dapat diklasifikasikan menjadi 3  yaitu :
1. Alamat Unicast
Global Unicast, merupakan alamat dengan skup global dan unik sehingga bisa di-rute-kan di Internet.
 
(Gambar  Field standar alamat Unicast IPv6)

Selain global unicast, IPv6 juga mempunyai alamat local unicast dengan skup terbatas pada link lokal.
Beberapa tipe alamat unicast IPv6 ini antara lain :

•    Aggregatable global unicast addresses 
Sering disebut sebagai alamat global, mirip dengan alamat publik pada IPv4 dan alamat ini ditandai dengan prefix 001. Alamat ini bisa dirutekan dan dijangkau secara global dari alamat IPv6 di Internet. Dinamakan aggregatable karena memang didesain untuk bisa diaggregasi dan diringkas (aggregation dan summarization) untuk menghasilkan infrastruktur routing yang efisien. 
IANA telah mulai mengalokasikan blok alamat pertama untuk alamat global ini yaitu 2001::/16. Menurut kebijakan IANA setiap end-site seharusnya diberikan blok alamat IPv6 dengan panjang prefix /48.

•    Link-local addresses 
Alamat ini digunakan untuk berkomunikasi dalam skup link lokal yaitu pada link yang sama (misal jaringan flat tanpa router). Router tidak akan melewatkan trafik dari alamat-alamat ini keluar link. Alamat ini ditandai dengan prefix 1111 1110 10 atau FE80::/10. Alamat ini akan selalu diawali FE80 dan menggunakan prefix FE80::/64 dengan 64 bit selanjutnya adalah interface id. Alamat link local ini dikonfigurasikan melalui IPv6  autoconfiguration.

•    Site-local addresses 
Alamat ini mirip dengan alamat private pada IPv4 yang dalam teknologi IPv6 digunakan dalam skup site dan ditandai dengan prefix 1111 1110 11 atau FEC0::/10. Alamat ini akan selalu diawali dengan FEC0.  Karena sifatnya yang ambigu dan sulitnya pendefisinian baku dari skup site maka alamat ini dihapuskan penggunaanya.

•    Special addresses 
Ada dua jenis alamat spesial pada IPv6 yaitu : 
a.    Alamat yang tidak dispesifikkan (unspecified address)
Sering disebut all-zeros-address karena memang bernilai 0:0:0:0:0:0:0:0 atau bisa dituliskan ::. Alamat ini sama dengan 0.0.0.0 di alamat IPv4. Alamat ini tidak boleh dikonfigurasikan pada interface dan tidak boleh menjadi tujuan rute.
b.    Alamat loopback
Jika alamat loopback pada IPv4 adalah 127.0.0.1 maka pada IPv6 dalah 0:0:0:0:0:0:0:1 atau bisa diringkas menjadi ::1. Alamat ini tidak boleh dikonfigurasikan pada interface.
•    Compatibility addresses 
Alamat ini dibuat untuk mempermudah migrasi dan masa transisi dari IPv4 ke IPv6. Beberapa alamat ini antara lain : 
a.    Alamat IPv4-compatible
b.    Alamat IPv4-mapped
c.    Alamat 6over4
d.    Alamat 6to4
e.    Alamat ISATAP

•    NSAP addresses 
Adalah alamat yang digunakan untuk penterjemahan alamat Open System Interconnect (OSI) NSAP ke alamat IPv6. Alamat IPv6 ini ditandai dengan prefix 0000001 dan 121 sisanya adalah alamat NSAP.

2. Alamat Anycast
Alamat ini lebih menunjuk kepada fungsi layanan daripada alamat. Alamat anycast sama seperti alamat unicast IPv6 biasa (telah ditentukan dalam standar) dengan tambahan fitur bahwa router akan selalu merutekan ke tujuan  yang terdekat atau lebih tepatnya terbaik sesuai yang telah dikonfigurasikan.

(Gambar Format alamat anycast)
3. Alamat Multicast
Seperti halnya pada IPv4 pada IPv6 alamat ini menunjukkan sekumpulan piranti dalam grup multicast. Jadi alamat ini hanya akan muncul sebagai alamat tujuan, tidak akan pernah sebagai alamat asal. Jika paket dikirimkan ke alamat ini maka semua anggota grup akan memprosesnya. 
 
(Gambar Format alamat multicast IPv6)

Byte pertama menunjukkan bahwa ini adalah alamat multicast. Empat bit selanjutnya merupakan flag yang masing-masing telah didefinisikan. Bit pertama harus 0 karena dicadangkan untuk keperluan di masa mendatang. Bit kedua menunjukkan apakah alamat multicast ini mengandung alamat Rendezvous Point (RP), yaitu titik distribusi untuk aliran multicast tertentu dalam suatu jaringan multicast.  Bit ketiga menandakan apakah alamat multicast ini mengandung informasi prefix. Sementara bit terakhir menunjukkan apakah alamat ini diberikan secara permanen.
Bagian berikutnya adalah Scope yang digunakan untuk membatasi skup dari alamat multicast. 
 

Alamat multicast ini memiliki skup antara lain sebagai berikut :
 Skup alamat multicast IPv6
Nilai skup    Deskripsi skup
0×0            Reserved
0×1            Node-Local
0×2            Link-Local
0×5            Site-Local
0×8            Organization Local
0xE            Global
0xF            Reserved

Bagian terakhir adalah penanda grup (Group ID). Pada prakteknya biasanya penanda grup ini dibatasi dalam 32 bit saja. Beberapa alamat multicast telah diberikan oleh IANA. Beberapa alamat yang diberikan ini dibuat untuk skup tetap dan beberapa diantaranya valid untuk semua skup. Beberapa alamat multicast yang telah diberikan dalam skup yang tetap tadi antara lain.
Table 3 Alamat multicast well known

Alamat                        Deskripsi
===========================
1.Skup interface lokal     
FF01:0:0:0:0:0:0:1    All-nodes address
FF01:0:0:0:0:0:0:2    All-routers address

2.Skup link lokal     
FF02:0:0:0:0:0:0:1    All-nodes address
FF02:0:0:0:0:0:0:2    All-routers address
FF02:0:0:0:0:0:0:3    Unassigned
FF02:0:0:0:0:0:0:4    DVMRP routers
FF02:0:0:0:0:0:0:5    OSPFIGP
FF02:0:0:0:0:0:0:6    OSPFIGP designated routers
FF02:0:0:0:0:0:0:7    ST routers
FF02:0:0:0:0:0:0:8    ST hosts
FF02:0:0:0:0:0:0:9    RIP routers
FF02:0:0:0:0:0:0:A    EIGRP routers
FF02:0:0:0:0:0:0:B    Mobile agents
FF02:0:0:0:0:0:0:D    All PIM routers
FF02:0:0:0:0:0:0:E    RSVP encapsulation
FF02:0:0:0:0:0:0:16    All MLDv2-capable routers
FF02:0:0:0:0:0:0:6A    All snoopers
FF02:0:0:0:0:0:1:1    Link name
FF02:0:0:0:0:0:1:2    All DHCP agents
FF02:0:0:0:0:0:1:3    Link-local Multicast Name Resolution
FF02:0:0:0:0:0:1:4    DTCP Announcement
FF02:0:0:0:0:1:FFXX:XXXX    Solicited-node address

3.Skup site local     
FF05:0:0:0:0:0:0:2    All-routers address
FF05:0:0:0:0:0:1:3    All DHCP servers
FF05:0:0:0:0:0:1:4    Deprecated
FF05:0:0:0:0:0:1:1000 to FF05:0:0:0:0:01:13FF    Service location (SLP) Version 2






Read more

Kamis, 05 April 2012

Jaringan 5 Gedung 5 Lantai



Cara perhitungan subnetting pada rancangan ini sama dengan posting sebelum nya jadi tidak perlu ditulis ulang ,pada rancangan ini IP/lantai langsung dituliskan

Gedung 1
Lantai 1
Net  address  192.168.1.0/26   , 4 subnet 62 host
Ip ruang 1           :  192.168.1.1 - 192.168.1.40
Ip ruang 2           :  192.168.1.65 - 192.168.1.105
Ip ruang 3           :  192.168.1.129 - 192.168.1.169
Ip ruang 4           :  192.168.1.193 - 192.168.1.233

Lantai 2
Net Addres 192.168.2.0/26  , 4 subnet 62 host
Ip ruang 1           :  192.168.2.1 - 192.168.2.40
Ip ruang 2           :  192.168.2.65 - 192.168.2.105
Ip ruang 3           :  192.168.2.129 - 192.168.2.169
Ip ruang 4           :  192.168.2.193 - 192.168.2.233

Lantai 3
Ip ruang 1           :  192.168.3.1 - 192.168.3.40
Ip ruang 2           :  192.168.3.65 - 192.168.3.105
Ip ruang 3           :  192.168.3.129 - 192.168.3.169
Ip ruang 4           :  192.168.3.193 - 192.168.3.233

Lantai 4
Ip ruang 1           :  192.168.4.1 - 192.168.4.40
Ip ruang 2           :  192.168.4.65 - 192.168.4.105
Ip ruang 3           :  192.168.4.129 - 192.168.4.169
Ip ruang 4           :  192.168.4.193 - 192.168.4.233

Lantai 5
Ip ruang 1           :  192.168.5.1 - 192.168.5.40
Ip ruang 2           :  192.168.5.65 - 192.168.5.105
Ip ruang 3           :  192.168.5.129 - 192.168.5.169
Ip ruang 4           :  192.168.5.193 - 192.168.5.233


Ip Router
Net  address  192.168.26.0/29, subnet mask  11111111.11111111.11111111.11111000 (255.255.255.248).
Jumlah subnet 32, 8 host/ subnet
Berikut IP yang bisa di pakai dalam setting router
192.168.26.0 192.168.26.1 - 192.168.26.6 192.168.26.7
192.168.26.8 192.168.26.9 - 192.168.26.14 192.168.26.15
192.168.26.16 192.168.26.17 - 192.168.26.22 192.168.26.23
192.168.26.24 192.168.26.25 - 192.168.26.30 192.168.26.31
192.168.26.32 192.168.26.33 - 192.168.26.38 192.168.26.39
192.168.26.40 192.168.26.41 - 192.168.26.46 192.168.26.47
192.168.26.48 192.168.26.49 - 192.168.26.54 192.168.26.55
192.168.26.56 192.168.26.57 - 192.168.26.62 192.168.26.63
192.168.26.64 192.168.26.65 - 192.168.26.70 192.168.26.71
192.168.26.72 192.168.26.73 - 192.168.26.78 192.168.26.79
192.168.26.80 192.168.26.81 - 192.168.26.86 192.168.26.87
192.168.26.88 192.168.26.89 - 192.168.26.94 192.168.26.95
192.168.26.96 192.168.26.97 - 192.168.26.102 192.168.26.103
192.168.26.104 192.168.26.105 - 192.168.26.110 192.168.26.111
192.168.26.112 192.168.26.113 - 192.168.26.118 192.168.26.119
192.168.26.120 192.168.26.121 - 192.168.26.126 192.168.26.127
192.168.26.128 192.168.26.129 - 192.168.26.134 192.168.26.135
192.168.26.136 192.168.26.137 - 192.168.26.142 192.168.26.143
192.168.26.144 192.168.26.145 - 192.168.26.150 192.168.26.151
192.168.26.152 192.168.26.153 - 192.168.26.158 192.168.26.159
192.168.26.160 192.168.26.161 - 192.168.26.166 192.168.26.167
192.168.26.168 192.168.26.169 - 192.168.26.174 192.168.26.175
192.168.26.176 192.168.26.177 - 192.168.26.182 192.168.26.183
192.168.26.184 192.168.26.185 - 192.168.26.190 192.168.26.191
192.168.26.192 192.168.26.193 - 192.168.26.198 192.168.26.199
192.168.26.200 192.168.26.201 - 192.168.26.206 192.168.26.207
192.168.26.208 192.168.26.209 - 192.168.26.214 192.168.26.215
192.168.26.216 192.168.26.217 - 192.168.26.222 192.168.26.223
192.168.26.224 192.168.26.225 - 192.168.26.230 192.168.26.231
192.168.26.232 192.168.26.233 - 192.168.26.238 192.168.26.239
192.168.26.240 192.168.26.241 - 192.168.26.246 192.168.26.247
192.168.26.248 192.168.26.249 - 192.168.26.254 192.168.26.255


Read more
 

Simple Design by Insight © 2009